SATU-satunya orang yang membersamai saya di Subbagian Hukum dan SDM KPU Pacitan, mulai awal saya bertugas hingga kini, namanya Pak Taukid. Dia notulen utama sekaligus tulang punggung penyusunan produk hukum KPU Pacitan. ASN senior. Perjalanan karirnya di KPU Pacitan cukup berliku. Mulai dari sopir, staf administratif, pengelola keuangan, muazin sekaligus imam di musala kantor, petugas doa hingga legal drafter.

Sebagai informasi, pertama kali saya bergabung di KPU Pacitan pada pertengahan 2019 lalu, tim sekretariat yang saya koordinir berada di jajaran Subbagian Hukum. Saat itu belum ditambah dengan SDM. Tim kami dulu, ada kasubbag Yayuk Susilowati, bersama dua staf yakni Bu Sri Atmini dan Pak Taukid ini. Ditambah tenaga pendukung yang berganti secara periodik seiring jenis pemilu/pemilihan yang berlangsung.

Formasi itu tidak berlangsung lama. Akhir tahun 2020, Bu Sri memasuki masa purna tugas. Akhirnya subbagian ini hanya diisi kasubbag dan Pak Okik-begitu Pak Taukid karib disapa- saja. Pada 11 Maret 2021, kasubbag Yayuk Susilowati dimutasi untuk menjadi kasubbag keuangan umum dan logistik (KUL). Posisinya digantikan Danang Kuntadi yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubbag Perencanaan Data dan Informasi KPU Pacitan. Pak Okik masih bertahan di subbagian ini.

Di era Pak Kasubbag Danang Kuntadi inilah, subbagian hukum berganti nomenklatur sebagai Subbagian Hukum dan SDM. Pak Okik akhirnya menjadi salah satu tulang punggung penyusunan produk hukum di KPU Pacitan. Mulai dari notulensi hingga pembuatan legal drafting dan pelaporan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP). Seiring waktu, tugasnya kemudian dibantu dengan penambahan staf baru yakni Rika Kusumawardani yang sebelumnya bertugas di Subbagian KUL dan Mas Suyudi yang sebelumnya bertugas di Subbagian Teknis Penyelenggaraan Pemilu, Partisipasi dan Hubungan Masyarakat.

Kebersamaan saya dengan Pak Okik, akhirnya harus berakhir pada Jumat (30/12) lalu. 1 Januari 2023, beliau memasuki masa purna tugas. Pada pekan-pekan terakhir masa persiapan pensiun, Pak Okik masih turut berjibaku dalam proses seleksi badan adhoc PPS. Hingga pada Jumat itu, beliau masih berseragam lengkap menjalankan tugasnya sebagai abdi negara untuk kali terakhir.

Sebelum memasuki masa purna, awal pekan kemarin (26/12), beliau saya ajak untuk mendampingi saya melakukan konsultasi di Jakarta. Kebetulan divisi hukum dan pengawasan di KPU kabupaten/kota se-Jawa Timur mengagendakan bertemu dengan pimpinan di KPU RI. Tajuknya adalah audiensi dan konsultasi terkait persiapan menghadapi potensi gugatan sengketa pasca penetapan partai politik.

Hanya saja, Pak Okik hanya mendampingi saya ke Jakarta. Tidak ikut hadir ke mabes KPU RI di Jalan Imam Bonjol. Sebab, undangan konsultasi hanya berlaku untuk divisi hukum dan pengawasan saja.

Perjalanan saya ke Jakarta tersebut berbarengan dengan agenda seluruh ketua KPU kabupaten/kota se-Jawa Timur. Sehingga, saya bersama ketua dan rombongan dari KPU Pacitan, berangkat bersama menggunakan satu mobil. Menempuh perjalanan darat kurang lebih 14 jam. Inilah perjalanan dinas terakhir bagi Pak Okik bersama kami.

Bahagia sekali saya bisa meninggalkan momen berkesan di penghujung tugas Pak Okik. Selamat memasuki masa purna tugas, Pak! Selamat kembali kepada rutinitas di keluarga dan lingkungan. Doa kami kepada anda, semoga senantiasa sehat. Serta tali silaturahmi di antara kita tidak akan terputus. Maafkan atas seluruh khilaf yang muncul dari saya, selama dinamika berinteraksi dengan anda, sejak 2019 lalu.

Selain agenda konsultasi di Jakarta dan masa purna tugas Pak Okik, beberapa agenda digelar maraton oleh KPU Pacitan dalam sepekan terakhir. Sepulang kami dari Jakarta, pada Selasa (27/12) KPU Pacitan mengundang seluruh kepala desa/kelurahan beserta 12 camat se-Pacitan dalam satu forum sosialisasi. Dipusatkan di balai kelurahan Ploso. Narasumbernya, sekretaris daerah Heru Wiwoho.

Keesokan harinya, Rabu (28/12) digelar sosialisasi tahapan pemilu dengan ormas dan organisasi kepemudaan. Acaranya digelar di kompleks Pantai Teleng Ria. Hadir sebagai narasumber pada acara tersebut dari Kodim 0801 dan Bawaslu Pacitan. Kamis (29/12) malam, dilakukan bimbingan teknis internal persiapan pemutakhiran data pemilih.

Hari Jumat (30/12), KPU Pacitan kembali melaksanakan tradisi “mengetuk pintu langit”. Yakni memberikan santunan kepada anak yatim yang tinggal di sekitar kantor KPU Pacitan. Pada hari itu sekaligus masa terakhir pendaftaran PPS. Sebagaimana tahapan lainnya, masa pendaftaran PPS ini diakhiri pada pukul 23.59 WIB.

Usai dinyatakan ditutup, pada Sabtu (31/12) dini hari, kami langsung menggelar rapat pleno penutupan masa pendaftaran PPS. Usai dinyatakan ditutup, tahapan selanjutnya adalah proses penelitian administrasi. Total pendaftarnya, hampir 1500an orang! (*)