MENGAWALI awal pekan kemarin, KPU Jawa Timur menggelar hajat akbar bertajuk rapat pimpinan (rapim). Acaranya dipusatkan di Surabaya, sejak Senin (3/10) hingga Rabu (5/10). Hadir lengkap pada momen tersebut, seluruh anggota di 38 KPU kabupaten/kota se-Jawa Timur, beserta sekretarisnya masing-masing. Jumlah totalnya, 228 orang. Ditambah dari personil di KPU Jawa Timur. Tak luput pula, saya bersama seluruh anggota dan sekretaris KPU Pacitan, juga hadir dalam kesempatan tersebut.
Namun, sebelum berangkat ke Surabaya, Senin (3/10) pagi, KPU Pacitan menyempatkan hadir di SMK Negeri 1 Pacitan untuk memberikan pembekalan, dalam rangka pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS di sekolah itu. Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM Iwit Widhi Santoso hadir pada kesempatan itu. Usai pembekalan pagi, kegiatan pemilihan pun dilaksanakan. Saya mendapat kabar dari salah satu pengajar di sekolah ini bahwa pemilihan berjalan lancar dan sukses. Alhamdulillah!
Kembali membahas mengenai rapim. Kegiatan ini menjadi semacam orientasi tugas menuju pemilu 2024. Ketua KPU Jawa Timur Choirul Anam bahkan menekankan bahwa rapim ini diharapkan menjadi ajang penguatan soliditas jajaran internal. Baginya, salah satu modal sukses pemilu adalah soliditas sesama penyelenggara.
Apa saja sebenarnya agenda kegiatan rapim ini? Di hari pertama, dilakukan pembukaan dan pengarahan dari masing-masing anggota KPU Jawa Timur. Tujuh anggota plus sekretaris KPU Jawa Timur, memberikan wejangan-nya masing-masing secara bergiliran. Satu per satu, hingga acara berlangsung sampai malam. Mulai dari rencana jangka pendek dan jangka panjang, hingga penekanan untuk masing-masing anggota di KPU kabupaten/kota.
Hari kedua diawali dengan pemaparan materi mengenai verifikasi faktual kepengurusan dan keanggotaan parpol tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Narasumbernya, Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Jawa Timur Insan Qoriawan dan Ketua Bawaslu Jawa Timur A Warits. Sebagaimana diketahui, Warits belum lama ini mendapat amanah sebagai ketua Bawaslu Jawa Timur, setelah sebelumnya dia menjabat sebagai ketua KPU Kabupaten Sumenep. Suasana akrab dan hangat pun mewarnai pagi itu. Kesempatan ini sekaligus ajang silaturahmi Warits bersama rekan-rekan KPU se-Jawa Timur.
Siang harinya, masih di hari kedua, tiap-tiap anggota KPU kabupaten/kota dibagi menjadi masing-masing kelas. Di dalam kelas, didiskusikan mengenai proyeksi kegiatan masing-masing anggota. Ada kelasnya ketua dan sekretaris. Ada kelasnya divisi teknis penyelenggaraan; kelas divisi perencanaan data dan informasi; kelas divisi sosialisasi pendidikan pemilih, partisipasi masyarakat dan SDM; hingga di kelas saya: kelas divisi hukum dan pengawasan.
Malam harinya, hasil diskusi masing-masing kelas ini, dipaparkan dalam forum utama. Masing-masing perwakilan kelas, membacakan hasil diskusi dan rekomendasi atas rencana kegiatan yang akan dilakukan. Proses pemaparan ini dikomando langsung Divisi Perencanaan dan Logistik KPU Jawa Timur Miftahur Rozaq.
Pada hari ketiga, forum dimulai dengan pengarahan dari anggota KPU RI August Mellaz. Selain mengampu divisi sosialisasi, pendidikan pemilih dan partisipasi masyarakat, Mellaz merupakan koordinator wilayah KPU RI yang mencakup daerah Jawa Timur.
Dalam pengarahannya, Mellaz memberikan apresiasi terhadap kinerja KPU Jawa Timur. Menurutnya, jajaran KPU di Jawa Timur merupakan jajaran penyelenggara pemilu yang tidak pernah menyumbang masalah. Sehingga, Jawa Timur tidak bisa dilepaskan peran strategisnya bagi pembangunan demokrasi di Indonesia. “Jawa Timur layak menjadi barometer pemilu nasional,” terang Mellaz.
Disampaikan pula bahwa pada saat yang bersamaan, ketua KPU RI bersama beberapa anggota, sedang berada di Amerika Serikat. Tepatnya di Northern Illinois University, Chicago. Agendanya, menindaklanjuti komitmen kerjasama antara KPU RI dengan Universitas Northern Illinois, berkaitan dengan kemajuan kepemiluan. “Kita ketahui bersama, Northern ini telah menghasilkan sejumlah kampiun pemilu dan intelektual politik yang tersebar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia,” ujar August Mellaz sekaligus menutup rangkaian acara rapim.
Itulah padatnya agenda rapim KPU Jawa Timur selama tiga hari. Pada saat penyelenggaraan rapim ini, di kantor KPU Pacitan juga digelar proses verifikasi administrasi dokumen persyaratan perbaikan keanggotaan hasil perbaikan partai politik calon peserta pemilu 2024. Sehingga, meski seluruh pimpinan tidak berada di kantor, akan tetapi aktivitas tahapan tetap berjalan.
Usai pulang dari Surabaya, sejumlah agenda langsung dikebut. Kami di KPU Pacitan, pada Kamis (6/10) melakukan klarifikasi atas tanggapan masyarakat mengenai proses verifikasi keanggotaan partai politik. Sementara itu, Divisi Teknis Penyelenggaraan, menghadiri undangan dari SMK Negeri 3 Pacitan untuk menjadi fasilitator penyuluhan mekanisme pemilihan umum.
Masih di hari yang sama, Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM bersama Kasubbag Hukum dan SDM beserta seorang calon operator sistem informasi anggota KPU dan badan adhoc (SIAKBA), berangkat lagi untuk menghadiri undangan pelatihan uji coba SIAKBA bagi admin dan operator KPU kabupaten/kota se-Jawa Timur. Acaranya dipusatkan di Kota Batu, pada Kamis (6/10) hingga Jumat (7/10).
Pada Jumat (7/10), digelar rakor dengan Bawaslu Pacitan. Tajuknya adalah persiapan tahapan klarifikasi secara langsung terhadap anggota partai politik yang belum dapat ditentukan statusnya dan klarifikasi langsung atas tanggapan masyarakat terhadap keanggotaan partai politik calon peserta pemilu 2024.
Sabtu (8/10) dan Minggu (9/10), tepat di hari maulid Nabi Muhammad SAW, digelar bimtek internal KPU Pacitan mengenai persiapan verifikasi faktual kepengurusan dan keanggotaan partai politik tingkat kabupaten/kota. Acara ini dihadiri langsung oleh Sekretaris KPU Jawa Timur Nanik Karsini.
Selama di Pacitan, Nanik menggelar pertemuan maraton dengan sejumlah personil di KPU Pacitan. Diawali dengan pembekalan dan penguatan kelembagaan bagi seluruh personil, penekanan bagi pegawai pemerintah non pegawai negeri, hingga rapat terbatas bersama ketua, seluruh anggota dan sekretaris KPU Pacitan. Acara berlanjut dengan pengarahan terbatas kepada seluruh kasubbag dan sekretaris.
Hingga malam hari, orang nomor 1 di sekretariat KPU Jawa Timur ini berada di Pacitan. Dia berharap, dukungan penuh dari sekretariat untuk kesuksesan tahapan yang dijalankan, tidak dapat ditawar. Tegas sekali! (*)