Humas Berperan Penting Wujudkan Transparansi

Humas Berperan Penting Wujudkan Transparansi

Transparansi dalam pemilihan menjadi aset utama membangun kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara pemilu.

Komisioner KPU Provinsi Sumatera Barat Gebril Daulai, dalam acara Kelas Virtual Kehumasan yang diselenggarakan KPU Provinsi Sumatera Barat, Sabtu (16/5/2020) mengatakan untuk menciptakan transparansi media komunikasi publik harus terkelola dengan baik.

Menurut Gebril ada beragam platform media yang bisa digunakan untuk memenuhi tugas dan kewajiban KPU menyampaikan informasi ke publik seperti website, jurnal dan new media berupa facebook, instagram dan twiter.

“Secara platform KPU sudah memiliki semua akun namun disayangkan belum terkelola dengan maksimal baik ditingkat KPU Provinsi maupun KPU Kabupaten/Kota,” ujar Gebril.

Menurut Editor Politik dan Hukum Kompas, Antony Lee, bicara transparansi humas menjadi bagian yang sangat sentral dalam membangun data base sebagai keterbukaan informasi publik.

Ia menguraikan, ada empat peran humas dalam membangun kepercayaan publik: penyedia informasi (open election data), penjernih informasi terkait penyelenggaraan pemilu, membangun diskursus kepemiluan yang substansial dan menjadi partner media massa arus utama.

Dalam diskusi yang terbangun, Antony mengatakan kita berada di era yang banjir informasi, setiap orang yang punya handphone bisa menjadi produsen informasi, namun disayangkan kadang-kadang ada informasi yang miss dalam penyampaiannya.

“Disinilah fungsi humas menjernihkan informasi mengcounter narasi dari hoax yang berpotensi muncul, kemudian membangun diskursus yang bersifat substansial,” ujar Antony.

Menjalankan fungsi humas menurut Gebril butuh kemampuan menulis untuk mengemas informasi yang akan disajikan agar menarik dan tidak membosankan si pembaca. Menulis sebuah berita bisa dikatakan sebagai seni, seni merangkai kata dan butuh teknik tertentu sehingga perlu latihan untuk menghasilkan sebuah tulisan yang berkualitas.

Menurut antony berlatih menulis tidak terlepas dari enam elemen dasar yaitu what, where, who, when, why, how dan so what sebagai elemen tambahan. Selanjutnya empat komponen tulisan juga perlu jadi perhatian diantaranya: sebuah teks utuh terdiri dari kumpulan paragraf, kalimat utama, kalimat penjelas dan pokok pikiran.

Antony menggambarkan sebuah teks utuh terdiri atas kumpulan paragraf bersumber dari pokok pikiran yang dirangkai yang ingin disampaikan dan dijelaskan dengan kalimat utama dan penjelas. Sedapat mungkin dalam satu paragraf hanya ada satu gagasan, jangan sampai mencampur dua gagasan dalam satu paragraf.

Untuk penulisan kalimat ada dua prinsip yang perlu dipedomani antara lain KISS (Keep it short and simple) dan Show it, don’t tell. Menurut Antony sebisa mungkin kalimat jangan sampai beranak bercucu bercicit, anak kalimat bertingkat-bertingkat sehingga orang lupa dia mau bicara apa, “Kalimat yang baik itu sederhana, pendek-pendek dan mudah dipahami,” ulas Antony. Menurut Gebril selain belajar teknik menulis cara yang paling efektif untuk belajar adalah berlatih tiap hari menulis berita, dan lihat bagaimana cara media arus utama menyusun berita dimulai dari membuat judul, lead, badan berita, transisi lead ke badan berita dan kesimpulan.

“Pelatihan jurnalistik tidak bisa menjamin seseorang bisa menulis meskipun dilakukan berulangulang,” ujar Gebril.

Program lanjutan yang mungkin dilakukan menurut Gebril adalah magang di media dengan mengikuti ritme media dan bisa beradapatasi sehingga bisa mengadopsi pola kerja media dan paling utama jangan berputus asa.

“Melalui semua upaya tersebut diharapkan tim humas dapat menyajikan berita yang benar dan menarik sebagai bentuk transparansi informasi dalam menjaga kepercayaan publik,” tutup Gebril. (hupmas kpu sumbar).