Jakarta,
jdih.kpu.go.id/dkijakarta/jakut – (12/1) KPU Provinsi
DKI Jakarta menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema
“Konsep Ideal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Masa
Mendatang”. Acara ini diselenggarakan secara daring menggunakan aplikasi
zoom pada Selasa, 1 Desember 2020 mulai pukul 09.00 WIB s.d. 21.45.
WIB. FGD ini melibatkan berbagai macam pakar yang kompeten dibidangnya.
FGD
dibuka oleh ketua KPU Provinsi DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos. Dalam
sambutannya Betty mengatakan KPU DKI Jakarta sedang mempersiapkan konsep
Pilkada DKI Jakarta yang akan datang. Menurut Undang-Undang tentang
Pillkada yang sedang berlaku, tahapan Pilkada DKI akan berlangsung pada
tahun 2024, namun sudah ada wacana Pilkada DKI Jakarta akan dimajukan ke
tahun 2022, sesuai dengan akhir masa jabatan gubernur DKI Jakarta
periode 2017-2022. “RUU pilkada sedang dibahas di DPR. Apabila Pilkada
DKI Jakarta diputuskan diselenggarakan pada tahun 2022, kami telah
memiliki konsep awal penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta” ujar Betty.
“Masukan dari bapak dan ibu narasumber FGD akan kami catat untuk menjadi
bahan kami merancang pilkada DKI ideal dimasa yang akan datang” pungkas
Betty mengakhiri sambutannya.
FGD
ini berlangsung selama 3 (tiga) sesi. Sesi pertama pukul 09.00 s.d.
12.00 dengan menghadirkan narasumber tiga narasumber. Narasumber pertama
Ismail Fahmi, Pendiri Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia
menyampaikan materi tentang “Desain Memperkuat Kelembagaan KPU Provinsi
DKi Jakarta Melalui Pendapat Netizen di Media Sosial”. Narasumber kedua
Gun Gun Heryanto, Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute
dan Dosen Komunikasi Publik UIN Jakarta yang membahas tentang ”Penguatan
Komunikasi Publik KPU Provinsi DKi Jakarta”. Narasumber selanjutnya
Feri Amsari , Direktur Pusako Universitas Andalas “Antisipasi Mengadapi
Gugatan Perolehan Suara Peserta Pemilihan di Pilkada”
Pada
sesi kedua yang berlangsung mulai pukul 13.30 s.d. 15.35 menghadirkan
empat narasumber. Pertama Sri Budi Eko Wardani, Dosen Ilmu Politik
Universitas Indonesia memaparkan “Desain Sosialisasi dan Pendidikan
Pemilih yang Efektif danEfisien”. Narasumber kedua Dr. Muhammad Adib
Khumaidi, SP.OT, Ketua Ikatan Dokter Indonesia yang menjelaskan
“Prediksi Penyebaran dan Tips Menghadapi Pilkada di Masa Pandemi
Covid-19 Pasca Tahun 2020”. Narasumber ketiga Luthfi Widagdo Eddyono,
Pusat Penelitian dan Pengkajian Perkara dan Pengelolaan Perpustakaan
Mahkamah Konstitusi RI menyampaikan paparan tentang “Antisipasi
Menghadapi Gugatan Perolehan Suara Peserta Pemilihan di Pilkada “.
Narasumber keempat Zainal Arifin Mochtar, Pakar Hukum Tata Negara
membahas “Antisipasi Gugatan dan Permasalahan Hukum pada Pelaksanaan
Pilkada”.
Sesi
terakhir berlangsung pada pukul 19.30 s.d. 21.45. Kali ini diisi oleh
pakar kepemiluan diantaranya Fajar Nursahid, Direktur Eksekutif LP3ES
yang menyampaiakn “Desain Pemutakhiran Data Pemilih yang Akurat,
Akuntabel dan Terkini”. Pembicara kedua Ferry Kurnia Rizkiyansyah,
Direktur Eksekutif NETGRIT yang menyampaikan “Desain Pemutakhiran Data
Pemilih yang Akurat, Akuntabel dan Terkini”. Pembicara ketiga Hadar
Nafis Gumay yang membahas “Persiapan Teknis dan Non Teknis
Penyelenggaraan Pilkada yang Transparan dan Akuntabel”. Pembicara ke
empat Siti Zuhro, PenelitiSenior Pusat Penelitian Politik LIPI
memaparkan “Persiapan Teknis dan Non Teknis Penyelenggaraan Pilkada yang
Transparan dan Akuntabel”. Pembicara pamungkas adalah Titi Anggraeni,
Dewan Pembina Perludem menyajikan pencerahan berupa “Persiapan Teknis
dan Non Teknis Penyelenggaraan Pilkada yang Transparan dan Akuntabel”.