Yogyakarta, Rabu, 2 Maret 2022. Dalam rangka meningkatkan efektifitas pengendalian dan penanganan gratifikasi di Lingkungan KPU Se-DIY, KPU DIY menggelar agenda Sosialisasi Pengendalian dan Penanganan Gratifikasi di Lingkungan KPU DIY dan KPU Kabupaten/Kota Se-DIY. Kegiatan Sosialisasi ini mengundang seluruh Komisoner dan Pejabat Struktural KPU SE-DIY melalui zoom meeting. Pemateri sosialisasi adalah Muhammad Indra Furgon dari Direktorat Gratifikasi dan Pelayanan Publik KPK RI. Sebagai pemandu sosialisasi adalah Kadiv Hukum dan Pengawasan KPU DIY Siti Ghoniyatun.
Ketua KPU DIY Hamdan Kurniawan dalam sambutannya mengatakan,”Dengan dilaksanakannya kegiatan Sosialisasi Pengendalian dan Penanganan Gratifikasi di Lingkungan KPU DIY dan KPU Kabupaten/Kota Se-DIY, kita harapkan adanya pencegahan, dan tidak terjadi adanya gratifikasi di Lingkungan KPU DIY dan KPU Kabupaten/Kota Se-DIY.”
Pemateri sosialisasi dengan tema, “Membangun Integritas dan Budaya Anti Gratifikasi,” Muhammad Indra Furgon menyampaikan bahwa, “ Dari hasil survey partisipasi publik tahun 2019, hanya 37% responden segmen masyarakat yang mengetahui istilah gratifikasi, dan hanya 13% responden segmen pemerintah yang pernah lapor gratifikasi. Istilah gratifikasi menurut Pasal 12 B UU Nomor 20 Tahun 2001 adalah, pemberian dalam arti luas, yaitu meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma dan fasilitas lainnya. Ditambahkannya bahwa, gratifikasi bukan rezeki. Seseorang tidak berhak meminta dan mendapat sesuatu melebihi haknya, sekedar ia melaksanakan tanggung jawab sesuai tanggung jawab dan kewajinannya. Disampaikan lebih lanjut tolak gratifikasi terselubung, tolak pelibatan keluarga. Hadiah diberikan untuk orang susah, dan disetiap makalahnya dituliskan, “Berani Tolak Hebat”.
Diakhir Sosialisasi Membangun Integritas dan Budaya Anti Gratifikasi ini, ditutup dengan meminjam kata-kata dari Baharudin Lopa, “Banyak yang salah jalan, tetapi merasa tenang, karena banyak teman yang sama-sama salah. Beranilah menjadi benar, meskipun sendirian.”Semoga.(Ar)*