KPU Provinsi DKI Jakarta kembali menggelar diskusi kepemiluan yang terangkai dalam serial Inhouse Training, pada Rabu, 13 Oktober 2021 jam 13.00 WIB.
Kegiatan dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom meeting dan dibuka secara srcra resmi oleh Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua KPU RI Ilham Saputra.
Dalam sambutannya Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa acara ini merupakan pertemuan kesekian dari serial IHT yang diadakan oleh KPU Provinsi DKI Jakarta, dan kali ini mengambil tema logistik pemilu.
“Meskipun sosialisasi, pendidikan pemilih dan lainnya sudah terlaksana dengan baik, namun tanpa logistik yang memadai, pemilu tidak akan berjalan, karenanya logistik pemilu menjadi tantangan tersendiri, logistik pemilu yang bermacam2 bentuknya, perlu mendapat perhatian khusus, karena penuh tantangan dan adanya peluang tentunya”. Jelas Betty.
Sementara Ketua KPU RI Ilham Saputra menyambut baik dan memberikan apresiasi kegiatan IHT yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi DKI Jakarta dengan mengambil tema tentang logitik pemilu ini.
“Karena logistik merupakan persoalan yang cukup krusial dalam pemilu. Karenanya perlu kiranya dicarikan solusi dengan mempelajari pengalaman logistik dari pemilu ke pemilu sehingga dapat memperlancar proses pengadaan logistik sampai pada distribusinya, termasuk waktunya yang tepat dan tidak terlambat.” Jelas Ilham
Diambilnya tema ini karena logistik pemilu merupakan hal yang penting dalam pemilu, khusunya di wilayah Provinsi DKI Jakarta, karenanya dalam IHT ini menghadirkan nara sumber yang sangat berkompeten di bidang logistik pemilu.
Dalam IHT kali ini dimodetratori oleh Sunardi Sutrisno selaku Ketua Divisi Logistik KPU Provinsi DKI Jakarta dan menghadirkan nara sumber Mohammad Eberta Kawima yang merupakan Deputi Bidang Teknis KPU RI dan Dr. Wahyuningsih Santosa, SE.ME. dosen Unversitas Trisakti.
Kedua nara sumber dengan gamblang dan jelas mengenai kendala yang dihadapi dalam logistik pemilu, baik pada saat pengadaan yang pemenang lelang tempatnya berbeda-beda dan jauh maupun pendistribusiannya yang terkadang terlambat karena kondisi dan geografis wilayah yang berbeda-beda, sehingga diperlukan perencanaan dan manajerial yang tepat saat pendistribusiannya.