Pagi Senin, 2 Agustus 2021. Bergegas ke kantor lebih awal, belum sempat membaca percakapan WhatsApp pagi ini, hingga ke Kantor dengar kabar2 dari teman, usai Apel pagi barulah membuka percakapan WhatsApp dan melihat 100-an percakapan di Group Penyelenggara Pemilu itu. Saya pun membukanya demi memastikan info tersebut, ia, betul, ucapan belasungkawa berderetan di Group. “Inna lillahi wa inna ilahi Raji’un”.
Tahun 2009 silam, sepintas masa itu, melihat papan nama yang melekat di bajunya bertuliskan ANNAS GS., masa disaat saya melakukan penelitian penyelesaian studi sarjana di Kantor KPU Provinsi Sulawesi Selatan.
Masa itu saya mengantar surat penelitian sembari duduk di tangga menuju lantai 2 menanti kedatangan Ketua KPU Provinsi Sulawesi Selatan (Dr.Jayadi Nas) dan ternyata tangga itu bersampingan ruangan Annas GS., (kalah itu saya belum tahu kalau beliau adalah Sekretaris dan pemilik ruangan yang ada foto naik kuda didalamnya).
Entah ia dari mana, yang pasti menjelang siang masa itu, saya melihatnya turun dari mobilnya dan menuju ruangan yang di dekat tangga yang saya tempati duduk, sembari dia masukkan kedua tangannya di kantong celananya dan bertanya kesaya “apa ko urus ?”. jawab saya “Iye, mau penelitian pak, tunggu Ketua KPU mau wawancara”. Setelah itu, melanjutkan jalannya masuk di ruangannya.
Hampir 2 bulan, saya bolak balik Unhas Tamalanrea – KPU Provinsi Sulawesi Selatan di Pettarani urus keperluan wawancara, administrasi penelitian dan pernah sekali saya menggunakan Jas Almamater Merah dan ia memanggil ku masuk diruangannya.
Singkat cerita, 2010 saya sarjana hukum dan melanjutkan studi ke Program Magister Hukum Unhas sembari mencari lowongan pekerjaan di Kota Metropolitan berjuluk “Anging Mammiri” baik istilahnya swasta maupun pegawai negeri.
Waktu terus berputar dengan arus deras kehidupan kota, di masa semester 1 S2’ku saya pun mencoba-coba peruntukan mendaftar di CPNS KPU, waktu itu masih “bisa” mendaftar lebih dari dua Intansi bersamaan bahkan bisa sampai sepuluh Instansi belum ada istilah online sscn.
Alhasil, dimasa itu deretan lembaga-lembaga negara saya tempati mendaftar di KPU lah rejeki lulus dan pada saat lulus perjalanan S2’Ku di penghujung akhir semester 1. Pergantian semester pun berjalan dan belum ada kabar penempatan tugas di KPU, semester 2 tetap kulanjutkan hingga penghujung semester barulah tiba kabar penempatan yang ditugaskan di KPU Kabupaten Bone asal kelahiran saya.
Di Tahun 2011, Andi Lau “Antara Dilema dan Galau” marasuki jiwaku, mengawali tugas CPNS dan melanjutkan studi yang tersisa 2 semester lagi. Ku buka lah lembaran-lembaran peraturan yang mengatur, tidak ada eksplisit yang menegaskan larangan tapi tidak ada juga ekspilisit yang membolehkan.
Peran seorang Annas GS. “Karaeng Jalling” hadir yang membukakan ruang atas nama kebijakan dan kepentingan pendidikan “bisa” melanjutkan studi dengan catatan tidak mengganggu tugas pokok. Siasat perkuliahan pun berjalan, tugas-tugas kuliah di jalankan “ala2” online ke Dosen padahal pada masa itu yang ada hanya telfon dan sms ke Dosen untuk mengejar penyelesaian studi dan finish selamat di Tahun 2012.
Belum berakhir di 2012. Pasca Pilkada Gubernur Sulawesi Selatan serta Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Bone 2013, niatku pun melanjutkan studi Program Doktor di Unhas kembali hadir. Namun, saya ketinggalan tiket pendaftaran karena terkonsentrasi tugas2 sebagai Operator pada kala itu.
Tahun 2014, perguliran tahapan Pileg dan Pilpres pun berjalan, dan pernah suatu masa di saat kegiatan Bimtek di Makassar, saya menghadap beliau Annas GS. “Karaeng Jalling” menyampaikan niat baik lanjut studi Program Doktor dan jawabannya “selesai pi Pemilu”.
Saya masih ingat betul, pada masa itu 22 Agustus 2014 masa gentingnya demontrasi di hadapan Kantor KPU Provinsi Sulawesi Selatan karena penantian Putusan Mahkamah Konstitusi atas sengketa Prabowo Vs Jokowi. Saat itu pun ia menandatangani Surat Pindah Sementara di KPU Kabupaten Maros dengan tujuan melanjutkan Studi jarak dekat Kampus Unhas Tamalanrea.
Drs. H. Annas GS., SP., MM., kepiawaiannya memimpin Sekretariat KPU Provinsi Sulawesi Selatan hingga menghabiskan masa jabatannya di lembaga penyelenggara pemilu tersebut. Namanya dan Kepemimpinanya di kenal tidak hanya di wilayah kerjanya Sulawesi Selatan tetapi karakter kepemimpinnya juga dikenal hingga ke KPU RI dan jajaran Provinsi lain di Indonesia. Tidak hanya sebatas itu, tiap memberikan pengarahan ke jajaran Sekeratriat KPU Kabupaten/Kota sembari menyampaikan perjalanan kariernya yang salah satunya pernah diamanahkan di Humas Pemprov Sulawesi Selatan yang jabatan itu tidak “sembarang” ditempatkan tetapi harus mampu mengendalikan kehumasan.
Namanya, tidak hanya dikenal di tubuh birokrasi di Sulawesi Selatan tetapi juga di organisasi – organisasi Kepemudaan tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota, hingga di lorong-lorong pecinta kopi “Warkop” kota Makassar. Dan, di masa purnabaktinya memilih melanjutkan perjuangannya di Organisasi Partai Politik yang membuktikan bahwa niat tulus perjuangannya demi bangsa dan negara.
Selamat jalan “Karaeng Jalling” semoga ALLAH SWT menerima amal ibadahnya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran. Aamiin Yaa Rabbal Alamin.
Oleh:
Yusdar
(ASN Sekretariat KPU Kabupaten Bone)