BIMBINGAN TEKNIS MANAJEMEN RISIKO KPU PROVINSI DAN KPU KABUPATEN/KOTA SE- NUSA TENGGARA TIMUR

Kupang, 24/8– Kepala BPKP Perwakilan NTT, Sofyan Antonius, dalam sambutannya pada kegiatan Bimbingan Teknis Manajemen Risiko KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota se-NTT menyampaikan bahwa perlu dilakukan Bimbingan Teknis manajemen risiko bagi penyelenggara pemilu baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Bimtek ini dilakukan agar dapat meminimalisir risiko pada Pemilu 2024 dengan melakukan pengendalian risiko pada setiap satker. Bimtek ini dibuka oleh Plh. Ketua KPU Provinsi NTT, Lodowyk Fredrik yang didampingi Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Provinsi NTT, Jeffry A. Galla, dan Ketua Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM, Yosafat Koli, dengan dihadiri oleh Pejabat Struktural dan Fungsional serta Pelaksana pada Sekretariat KPU Provinsi NTT, Divisi Hukum dan Pengawasan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota se- NTT, Sekretaris KPU Kabupaten/Kota se-NTT, Kepala Sub Bagian Hukum dan SDM Sekretariat KPU Kabupaten/Kota se-NTT dan Pelaksana pada Sub Bagian Hukum dan SDM KPU Kabupaten/Kota se-NTT. Kegiatan dilakukan secara Daring/Zoom Meeting dengan nara sumber dari BPKP Perwakilan NTT, Subhan Suryansah selaku Korwas BPKP NTT dengan materi “Teknis-Teknis Dalam Manajemen Risiko”. Dalam tahapan pemilu akan memiliki risiko sehingga perlu dikendalikan dengan manajemen risiko. Dokumen manajemen risiko yang dihasilkan berupa profil risiko yang berisi identifikasi risiko dan analisis risiko. Pada kesempatan yang sama, Zulkifli Fackri, narasumber dari BPKP Perwakilan NTT menyampaikan materi “Manajemen resiko pada Penyelenggaraan Tahapan pemilu dan Pemilihan Serentak tahun 2024 pada KPU di Wilayah Provinsi NTT”. Manajemen risiko sangat penting untuk mendukung proses kepemiluan. Rencana pengendalian resiko dengan melihat sumber risiko/penyebab, melihat uraian dampak, merumuskan opsi-opsi, cost benefit analisis, memilih opsi, dan riviu/evaluasi opsi. Selanjutnya Dzaky Dzulqarnain dari BPKP perwakilan NTT menjelaskan tentang link spread sheed dan link ukuran probabilitas dan dampak. Manajemen dalam sebuah lembaga menggunakan segala cara yang baik untuk mencapai tujuannya. Dalam usaha untuk mencapai tujuan tersebut, banyak hal bisa terjadi. Ada hal-hal yang bisa diantisipasi sebelumnya, dan ada kemungkinan masa depan yang penuh ketidakpastian. Ketidakpastian itulah yang menimbulkan risiko. Jika memiliki manajemen risiko yang baik akan lebih mudah jalannya untuk mencapai tujuan dibandingkan dengan tidak memiliki manajemen risiko yang baik. (HSDM)